Superman Tanpa Efek Super, Sebuah Perubahan Paradigma

Bpr muliatama – Superman Tanpa Efek Super? Superman dikenal sebagai sosok superhero yang hampir tak tertandingi dari kemampuannya terbang ke mana pun, memancarkan sinar merah dari matanya, hingga kekuatan fisiknya yang tak terbatas. Dalam banyak film yang mengangkat karakter ikonik ini, efek visual yang spektakuler sering kali digunakan untuk menegaskan betapa hebatnya Superman. Namun, belakangan ini, ada perubahan signifikan dalam pendekatan terhadap karakter superhero, dan hal ini menjadi fokus perhatian James Gunn, sutradara terbaru yang akan mengarahkan film Superman mendatang.

Film-film seperti Joker dan The Batman telah memperlihatkan bahwa memanusiakan karakter superhero, dengan mengurangi efek-efek super yang sering menyertainya, bisa menjadi formula sukses. Kedua film ini mengedepankan premis yang lebih mendalam dan karakter yang lebih kompleks, alih-alih hanya menampilkan ledakan dan efek visual yang megah. Sekarang, James Gunn dihadapkan pada tantangan untuk meneruskan keberhasilan tersebut dan membawa Superman ke dalam paradigma baru yang lebih rasional.

“Baca juga: The Crow, Sekuel Mungkin Terwujud dan Kontroversinya”

James Gunn dan Tantangan Menyajikan Superman Tanpa Efek Super?

Sebagai sutradara yang dikenal dengan pendekatan uniknya, James Gunn kini menghadapi tuntutan besar untuk menyajikan Superman dengan cara yang berbeda. Netizen dan penggemar bertanya-tanya bagaimana Gunn akan mengarahkan karakter yang diperankan oleh David Corenswet ini. Dalam menjawab pertanyaan tersebut. Gunn tidak mengungkapkan banyak detail tentang arah baru yang akan diambil. Tetapi dia berbicara tentang pentingnya menghargai tim VFX (efek visual) yang akan bekerja di film ini.

Dalam sebuah pernyataan di Threads, Gunn menjelaskan bahwa dia selalu memberikan perhatian khusus kepada kolaborator VFX-nya. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan ternama seperti Industrial Light & Magic dan Weta FX. “Jika kamu riset, kamu bakal melihat film saya selalu mengambil pendekatan yang beda dan saya selalu kasih waktu kepada artis-kolaborator VFX buat melakukan pekerjaan mereka dengan benar, dan rasa hormat yang pantas mereka dapatkan,” tulis Gunn. Dia percaya bahwa kualitas VFX yang tinggi berkat kolaborasi yang baik dan waktu yang memadai.

“Simak juga: Kopi Arab Qahwa memiliki Manfaat bagi Kesehatan”

Keseimbangan antara Efek Visual dan Narasi

Gunn juga menjelaskan bahwa proses produksi Superman memerlukan waktu satu tahun sebelum film dirilis. Ini dilakukan agar tim VFX memiliki cukup waktu untuk menyempurnakan efek visual yang akan mendukung narasi film dengan cara yang lebih rasional dan tidak berlebihan. “Itu alasan mereka bekerja keras pada pengambilan gambar selama berbulan-bulan. Inilah sebabnya mengapa kami mengedit dengan sungguh-sungguh selama syuting,” tambah Gunn.

Kontroversi mengenai perlakuan terhadap pekerja VFX telah menjadi isu hangat di Hollywood dalam beberapa tahun terakhir, dan hal ini juga menjadi salah satu alasan munculnya pemogokan SAG-AFTRA. Dengan pendekatan yang lebih menghargai tim VFX. James Gunn berharap dapat menciptakan film Superman yang tidak hanya menghibur. Tetapi juga menghormati semua pihak yang terlibat dalam proses pembuatan film.

Bagaimana Superman baru ini akan disajikan di layar lebar? Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi dengan pendekatan yang lebih rasional dan perhatian terhadap detail. James Gunn tampaknya siap untuk menghadirkan sesuatu yang segar dan berbeda dalam dunia superhero.