Bpr muliatama – 18 September 2024, insiden serupa yang melibatkan ribuan pager, ledakan perangkat walkie talkie milik Hizbullah meledak di Lebanon. Dengan menewaskan 25 orang dan melukai lebih dari 450 lainnya di sekitar Beirut dan Lembah Bekaa. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan jumlah korban yang signifikan akibat kejadian tersebut. Ledakan ini cepat menyebar melalui aplikasi pesan instan, dengan banyak pengguna berbagi gambar perangkat yang hancur dan bangunan yang terbakar. Beberapa anggota Hizbullah terlihat berusaha memisahkan baterai dari walkie talkie mereka untuk mencegah ledakan lebih lanjut. Berdasarkan informasi yang beredar, walkie talkie yang meledak adalah model IC-V82, yang diproduksi oleh perusahaan Jepang, ICOM.
Cara Kerja Ledakan Perangkat Walkie Talkie
Walkie talkie adalah perangkat komunikasi radio genggam dua arah yang memungkinkan pengguna untuk bertukar pesan tanpa perlu jaringan telepon seluler. Perangkat ini beroperasi dalam jangkauan terbatas dan efektif untuk komunikasi jarak dekat. Walkie talkie memiliki bentuk yang mirip dengan gagang telepon nirkabel dan dilengkapi dengan mikrofon, speaker, dan antena. Kelebihan utama dari walkie talkie adalah mikrofon dan speaker yang berdekatan, membuat suara percakapan lebih jelas dan dapat didengar oleh orang-orang di sekitar.
Baca Juga : Rusia Produksi Drone Kamikaze dengan Mesin Buatan Cina
Sebagai perangkat transceiver, walkie talkie mampu mengirim dan menerima sinyal radio. Sistem komunikasinya dikenal sebagai half-duplex, di mana hanya satu perangkat yang dapat mengirimkan pesan pada satu waktu, meskipun banyak perangkat lain dapat mendengarkan. Untuk berkomunikasi, pengguna harus menekan tombol push-to-talk (PTT) saat berbicara dan melepaskannya untuk mendengar balasan. Ini membuat walkie talkie sangat praktis, karena tidak memerlukan pemanggilan nomor, sehingga memungkinkan komunikasi yang cepat dan langsung.
Keunggulan dan Penggunaan Walkie Talkie
Walkie talkie tidak bergantung pada sinyal seluler, sehingga sangat berguna dalam situasi darurat, seperti bencana alam atau pemadaman listrik, di mana jaringan telepon bisa terganggu. Perangkat ini umum digunakan dalam berbagai konteks, termasuk di lingkungan kerja, di mana karyawan perlu berkomunikasi secara efisien di dalam gedung atau area kerja. Para penggemar aktivitas luar ruangan, seperti pendaki gunung dan pemburu. Mereka juga memanfaatkan walkie talkie di daerah yang sulit dijangkau oleh sinyal telepon.
Dalam insiden ledakan baru-baru ini, perhatian semakin tertuju pada keamanan dan keandalan perangkat komunikasi seperti walkie talkie, yang tetap menjadi alat penting dalam banyak situasi. Dengan teknologi yang terus berkembang, penggunaan walkie talkie tetap relevan, meskipun tantangan keselamatan harus menjadi prioritas utama bagi pengguna.