Menteri Agama Nasaruddin Umar: Memperkuat Toleransi Melalui Kurikulum Pendidikan Agama

Bpr muliatama – Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan komitmennya untuk memasukkan nilai-nilai toleransi dalam kurikulum pendidikan agama di Indonesia. Dalam sebuah rapat di Kementerian Agama yang berlangsung pada 22 Oktober 2024. Nasaruddin menekankan pentingnya menciptakan kurikulum yang mencerminkan identitas dan keragaman Indonesia.

Nasaruddin Umar Komitmen Memasukkan Nilai Toleransi dalam Kurikulum

Tujuan utama dari pengembangan kurikulum ini adalah untuk mendorong sikap saling menghormati di antara pemeluk agama yang berbeda. Ia percaya bahwa dengan memasukkan unsur toleransi, kerukunan antarumat beragama dapat ditingkatkan. “Kita perlu menciptakan suatu konsep kurikulum yang benar-benar meng-Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga : KIKA Minta Tiga Kementerian Pendidikan Atasi Masalah Obral Gelar dan Plagiarisme

Ia juga menekankan pentingnya membekali para pengajar, khususnya guru agama, dengan wawasan yang mendalam mengenai toleransi. Hal ini dimaksudkan agar nilai-nilai toleransi dapat ditransfer kepada siswa dengan efektif, menciptakan generasi yang lebih memahami dan menghargai perbedaan.

Membangun Kohesi Sosial Melalui Pendidikan

Lebih lanjut, Nasaruddin berharap agar pendidikan agama tidak hanya fokus pada aspek keagamaan semata, tetapi juga menekankan pada kohesi sosial. “Kita perlu suasana yang saling menghargai satu sama lain,” katanya. Dengan demikian, pendidikan agama dapat berperan sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai kelompok masyarakat, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin juga memberikan pesan kepada aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Agama agar tetap solid dan konsisten dalam menjalankan tugasnya. Ia menekankan bahwa tidak boleh ada kemunafikan atau hipokrit di antara mereka. “Kita harus menjadi teladan dalam menegakkan nilai-nilai yang kita ajarkan,” tambahnya.

Nasaruddin Umar, yang sebelumnya menjabat sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, baru saja dilantik sebagai Menteri Agama oleh Presiden Prabowo pada 21 Oktober 2024, menggantikan Yaqut Cholil Qoumas. Pelantikan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan dan pengembangan program-program keagamaan di Indonesia.

Dengan langkah-langkah ini, Nasaruddin berharap dapat menciptakan suasana pendidikan yang inklusif dan harmonis, di mana setiap individu dihargai terlepas dari latar belakang agama yang dianut. Dalam konteks ini, pendidikan agama diharapkan dapat berfungsi tidak hanya sebagai penyampai ajaran, tetapi juga sebagai upaya untuk membangun kesadaran dan komitmen terhadap nilai-nilai toleransi dalam masyarakat yang majemuk.

Nasaruddin Umar berkomitmen untuk menjadikan pendidikan agama sebagai sarana untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama, sehingga harapannya, Indonesia dapat terus maju dengan keberagaman yang ada.

Simak Juga : Cara Mengatasi Kode Verifikasi WhatsApp yang Tidak Terkirim