Inovasi Pemeliharaan Burung Walet: Alumni Unair Kembangkan Aplikasi Markas Walet Berbasis AI

Bpr muliatama – Dani Ali, seorang alumni Universitas Airlangga (Unair), bersama timnya telah menciptakan sebuah terobosan dalam pola pemeliharaan burung walet dengan mengembangkan aplikasi bernama Markas Walet. Aplikasi ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengatasi keterbatasan yang sering dihadapi dalam metode pemeliharaan konvensional. Markas Walet adalah aplikasi pertama di Indonesia yang dirancang khusus untuk menghitung populasi burung walet.

Teknologi dan Manfaat Aplikasi Markas Walet

Dani Ali, sebagai tokoh kunci dalam proyek ini, memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada untuk menciptakan aplikasi berbasis Internet of Things (IoT). Aplikasi ini mengintegrasikan metode deep learning, yaitu sistem komputer yang dapat mengklasifikasikan gambar atau suara burung walet secara otomatis. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pemeliharaan serta mengurangi biaya operasional. Selain itu, aplikasi Markas Walet juga berfungsi untuk memetakan potensi dan perilaku burung walet secara ilmiah, yang merupakan keuntungan tambahan bagi pengguna aplikasi.

Baca Juga : Cara Menonaktifkan Pembaruan Aplikasi Otomatis di Google Play Store

Kendala dalam Pemeliharaan Pemeliharaan Burung Walet

Dalam pemeliharaan walet konvensional, pemilik rumah walet sering kali kesulitan untuk mengetahui jumlah populasi burung walet dengan akurat. Biasanya, mereka harus memasuki rumah walet pada siang hari, saat burung walet keluar, untuk memeriksa kondisi rumah walet. Dani menjelaskan bahwa aplikasi Markas Walet memungkinkan pengguna untuk mengetahui jumlah burung walet yang masuk dan keluar dari rumah walet tanpa harus mengganggu aktivitas burung tersebut.

Dani Ali mempresentasikan aplikasi ini dalam sebuah talkshow dengan tema Pengusaha Pemula Berbasis Riset (PPBR) di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Cibinong. Acara tersebut merupakan bagian dari Indonesia Research and Innovation Expo 2024, yang berlangsung dari 8 hingga 11 Agustus. Partisipasi Dani dalam acara ini menunjukkan dukungan dari lembaga nasional, BRIN, terhadap inovasi yang diusungnya dalam pola pemeliharaan burung walet.

BRIN berperan signifikan dalam pengembangan aplikasi Markas Walet, termasuk dalam aspek citra atau image processing. Selain memberikan dukungan pendanaan melalui skema PPBR pada tahun 2023, BRIN juga membantu dalam urusan perizinan. Dengan dukungan penuh dari BRIN. Dani berharap aplikasi ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi para peternak walet, meningkatkan produktivitas, dan berkontribusi pada perekonomian.

Menurut data dari Kementerian Perdagangan RI, sarang walet merupakan komoditi unggulan Indonesia. Negara ini menyuplai sekitar 80 persen sarang walet ke pasar dunia, dengan sebagian besar dikonsumsi oleh warga Cina. Dengan adanya aplikasi Markas Walet, diharapkan pengelolaan dan pemeliharaan burung walet dapat menjadi lebih efisien dan produktif.

Simak Juga: Fitur Tersembunyi WhatsApp untuk Menghapus Notifikasi Pesan yang Menumpuk