Bpr muliatama – Indonesia dalam Pengembangan model Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif yang tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga menyediakan layanan gizi dan kesehatan. Meskipun demikian, pengembangan PAUD di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan besar.
Salah satu masalah utama adalah akses, di mana hanya 35 persen anak usia 3-6 tahun yang mendapatkan akses ke layanan PAUD. Infrastruktur PAUD di daerah terpencil juga masih sangat terbatas. Selain itu, alokasi anggaran negara untuk PAUD hanya sebesar 0,8 persen dari total anggaran pendidikan nasional—jauh di bawah standar internasional yang seharusnya 10 persen.
Kualitas Guru PAUD Masih Perlu Ditingkatkan
UNICEF Indonesia Country Representative, Maniza Zaman, menyoroti pentingnya meningkatkan kualitas tenaga pengajar di PAUD. Saat ini, hanya 60 persen guru PAUD yang memiliki gelar sarjana. Jauh lebih rendah dibandingkan dengan 90 persen di jenjang pendidikan lain.
Anggapan bahwa menjadi guru PAUD tidak memerlukan kualifikasi tinggi masih banyak terjadi. Padahal peran guru PAUD sangat penting dalam membentuk perkembangan anak di usia dini. Selain itu, pemahaman orang tua mengenai pentingnya PAUD masih belum merata, banyak yang menganggap PAUD bukan kebutuhan prioritas.
“Baca juga: Game Ragnarok Classic Buka Pra-Registrasi untuk Versi PC”
UNICEF Dukung Pengembangan PAUD
Untuk menghadapi masalah ini, UNICEF terus mendorong adanya dukungan dan investasi yang lebih besar dari berbagai pihak. Pengembangan PAUD perlu mencakup berbagai aspek seperti layanan kesehatan ibu dan anak yang berkesinambungan sejak masa kehamilan. Serta pola pengasuhan anak yang tepat.
Maniza menekankan pentingnya koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan. Termasuk pemerintah, sektor swasta, lembaga non-pemerintah, dan lembaga filantropi, untuk memastikan pengembangan PAUD berjalan dengan baik. Dukungan sistem pendukung yang solid, pendanaan yang tepat, dan perubahan perilaku serta sosial juga menjadi hal penting dalam pengembangan PAUD.
Kolaborasi untuk Masa Depan PAUD
Maniza juga menyoroti pentingnya peran perusahaan dan tempat kerja dalam mendukung orang tua yang bekerja. Kebijakan yang ramah keluarga di tempat kerja dapat memberikan ruang bagi para orang tua untuk mendukung pendidikan dan pengasuhan anak mereka dengan lebih baik.
Selain itu, sektor swasta dapat berperan dalam menambah jumlah layanan PAUD dengan memberikan dukungan teknis, aset, atau tenaga ahli. Lembaga non-pemerintah dan filantropi juga dapat menggunakan jejaring luas mereka untuk mendukung peningkatan layanan PAUD di seluruh negeri.
Maniza menutup dengan menegaskan pentingnya peran tokoh masyarakat dan pemimpin agama dalam memberikan motivasi kepada para orang tua untuk mendukung pengasuhan dan pendidikan anak usia dini. “Peran semua pihak sangat penting dalam memastikan masa depan bangsa melalui PAUD yang berkualitas,” pungkasnya.
“Simak juga: Penjualan Banner Xilonen dan Chiori Genshin Impact: Perbedaan Drastis!”