Serangan AS ke Pelabuhan Houthi di Yaman Tewaskan 74 Orang

Bpr muliatama – Militer Amerika Serikat menyerang terminal bahan bakar Ras Isa di Yaman dan menewaskan sedikitnya 74 orang. Serangan ini terjadi pada Kamis, 17 April 2025, dan menjadi serangan paling mematikan sejak AS memulai operasinya terhadap kelompok Houthi tahun lalu.

Baca Juga: Awal Mula E-Sports Dari Game Pertama hingga Jadi Olahraga“

Tim penyelamat masih mencari korban

Kementerian Kesehatan yang dikendalikan Houthi menyampaikan bahwa 171 orang lainnya terluka akibat serangan tersebut. Tim penyelamat masih mencari korban di lokasi kejadian.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya memerintahkan peningkatan intensitas serangan di kawasan Timur Tengah. Ia menyebut langkah ini sebagai bagian dari tekanan militer terhadap Houthi. Washington menegaskan akan terus menggempur posisi Houthi hingga kelompok itu menghentikan serangan terhadap jalur pelayaran di Laut Merah.

Komando Pusat AS mengklaim bahwa pihaknya menargetkan pelabuhan Ras Isa untuk melemahkan kekuatan ekonomi Houthi. Menurut mereka, kelompok militan itu memanfaatkan pelabuhan sebagai pusat distribusi bahan bakar yang digunakan untuk membiayai operasi militer.

Sumber lokal menyebutkan bahwa terminal Ras Isa memiliki kapasitas penyimpanan hingga 3 juta barel minyak. Selain itu, fasilitas ini juga berfungsi sebagai pusat penting pengiriman bahan bakar dan basis militer Houthi.

Korban tewas dalam serangan tersebut mencakup pegawai dari Safer Oil Company dan Yemen Petroleum Company. Kedua perusahaan itu bertugas mengelola pelabuhan dan distribusi bahan bakar di wilayah tersebut.

Houthi telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama lebih dari satu dekade. Sejak November 2023, kelompok ini meluncurkan puluhan serangan drone dan rudal ke kapal-kapal yang melewati Laut Merah. Mereka menyebut aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

Serangan-serangan Houthi sempat berhenti selama gencatan senjata dua bulan di Gaza. Namun, setelah Israel kembali menggempur Gaza bulan lalu, Houthi berjanji akan melanjutkan serangan. Meskipun begitu, belum ada laporan serangan baru terhadap jalur pelayaran sejak pernyataan tersebut.

Baca Juga: Pramugari Wings Air Laporkan Anggota DPRD Sumut ke Polisi“

Pada Maret lalu, dua hari serangan udara AS juga menewaskan lebih dari 50 orang, menurut pejabat Houthi. Pemerintah AS belum merespons secara terbuka mengenai jumlah korban dalam serangan terbaru ini.